Kelebihan dan Kelemahan Thunder EN-125 (kupas tuntas)

Bercerita soal motor tentu tidak akan ada habisnya,apalagi kalau sudah ketemu sama kawan sejawat yang dibahas pasti ujung-ujung motor. Nah saat ini saya mau membahas sedikit soal motor seperjuangan saya yang selalu setia menemani saya siang malam ,panas hujan bahkan banjir sekalipun, hehehehe. Ya motor kesayangan ini adalaha Thunder EN-125, motor generasi ke-2 dari jenisnya ini saya dapatkan pada tahun 2007, hanya bermodalkan mesin 125cc banyak cibiran miring soal performa motor ini,yang motor banci lah, motor laki harga bebek lah,pokonya semua yg jelek ada di motor Thunder ini hehehhe. Tapi bagaimana lagi "live must be go on"  hehehe ya hidup harus terus berjalan, ditengah gempuran cibiran kawan2, saya ingin membuktikan jika semua ungkapan itu salah dan memang benar sampai hari ini saya masih setia memacu Thunder 125 ini untuk mencari nafkah, Awal membeli motor ini memang saya niatkan hanya untuk membantu motorisasi kebutuhan saya akan kendaraan yg lebih besar dari motor bebek dan irit tentunya dikarenakan ketika itu kantor saya berada dikawasan Sunda Kelapa, dengan jarak sekitar 80km pulang pergi dari cimanggis ke sunda kelapa akhirnya saya putuskan untuk membeli motor ini

                                          (foto dok. pribadi)
Ok kita mulai saja pengalaman pribadi memakai motor ini dari awal pembelian sampai saat ini (okt 2016):
Tahun pertama s/d kesembilan:
- Ditahun pertama mungkin sama dengan semua motor2 lainya part yang diganti hanya meliputi Oli dan kampas rem depan belakang (tergantung pemakaian dan jarak berkendara)
-Ditahun kedua Ban dan Gear set biasanya sudah minta ganti berikut pula bohlam lampu sudah ada yang putus
-Ditahun ketiga kelistrikan (aki) sudah mulai lemah dan demikian juga dengan spull, jadi sebaiknya ganti 2 part tersebut
-Ditahun keempat dan kelima balik lagi seperti tahun pertama dan kedua
-Ditahun keenam aki dan spull biasa kumat lagi dan minta ganti, usahakan ganti 2 part tersebut bersamaan karena menurut saya nyawa thunder ada di 2 part tersebut
-Ditahun ketujuh dan kedelapan  gear set dan ban minta ganti lagi, saya pribadi kisaran per 2tahun biasanya ganti ke2 part tersebut
-Ditahun kedelapan, lagi spull kumat  kena ganti baru  cuma ketolong sama kondisi aki yang masi bagus  kebetulan pakai aki Mot*ba** dry type. lumayan awet
-Ditahun kesembilan  pertama kalinya motor ini ganti keteng yang mengharuskan angkat blok mesin dikarenakan sudah banyak packing yang bocor dan harus diganti baru,demikian pula dengan dinamo stater yg sudah haus aranganya dan harus diganti baru, piston dan ring masi ori tidak diganti krn kata montir masi bagus..Alhamdulillah..
        
        Jadi setelah pemakaian selama sembilan tahun dengan jarak tempuh 80km selama 5 tahun dan 35km di 4 tahun kebelakang,saya bisa simpulkan kalau motor ini tidak bisa dianggap remeh dan dianggap cengeng oleh para pengendara lain, toh terbukti motor ini masi setia menemani saya sampai saat ini,so bagi pengguna Thunder jangan minder dengan motornya kalau kita pandai merawat dan apik bawa motornya pasti motor akan awet kok....

Salam Thunder..

Semoga bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi bagi kita semua,,